Penting, Status Darurat COVID Sepertinya Akan Dicabut
Mengutip dari berita health.detik.com tentang -’WHO Sebut Pandemi COVID-19 Belum Dicabut Tapi Masuk Fase Transisi! Ini Artinya’
Dikatakan bahwa “WHO mengungkapkan pandemi saat ini kemungkinan berada di titik transisi yang membutuhkan manajemen kehati-hatian demi mengurangi dampak buruk atau konsekuensi yang bisa terjadi.”
Hal ini dimaksudkan untuk menyampaikan pesan. Bahwa walaupun dalam beberapa waktu terakhir kondisi dan situasi terlihat aman. Serta nampak kalau negara-negara di dunia satu persatu mulai mencabut status darurat COVID-19. Kita semua masih tetap harus berhati-hati dan tidak lengah terhadap virus corona dan dampaknya yang begitu kuat. Update virus corona terbaru memang mengabarkan kalau COVID-19 memasuki masa transisi. Presiden Amerika serikat Joe Biden pun dikabarkan akan mencabut status darurat COVID-19 di Amerika bulan Mei mendatang. Menyusul hal tersebut, Indonesia juga dikabarkan sedang mengkaji hal yang sama. Namun untuk waktu yang belum diketahui kapan waktu keputusannya.
Kabar-kabar baik sepertinya mulai berdatangan sejak COVID-19 masuk masa transisi. Kendati demikian sangat perlu sekali untuk diingat. Kalau update virus corona, terutama di Indonesia, kasusnya sendiri masih mencapai angka ribuan.
Lalu apakah, masa transisi COVID-19 ini adalah hal baik ? Mari kita baca beberapa pembahasan nya dibawah ini
Pemulihan, hal baik pertama dari transisi COVID-19
Sejak dikabarkan kalau COVID-19 memasuki masa transisi. Hal ini tentu saja menjadi kabar baik bagi kebanyakan orang. Ini berarti pendidikan, organisasi, komunitas, pekerjaan, bisnis, ekonomi, dll akhirnya bisa beraktivitas kembali seperti semula. Meskipun pengadaannya harus menyesuaikan peraturan-peraturan dan regulasi yang berlaku. Hal ini tentu bagus sekali, karena di tahun-tahun sebelumnya banyak rencana, agenda, dan jadwal banyak pihak harus berubah haluan. Dikarenakan anggota komunitas dan organisasi yang menunjukan gejala terinfeksi virus corona dan tanda-tanda kena virus corona lainnya.
Rendahnya angka kematian dan rawat inap tidak sebaik kedengarannya
Menurunnya angka kasus dan kematian sama saja dengan mengatakan kalau usaha dan kerja sama mengatasi virus corona berhasil dengan baik. Meskipun begitu. perlu di ingat juga kalau orang-orang yang menjadi korban dari wabah penyakit corona tidak hanya berasal dari masyarakat saja. Namun juga dari pihak-pihak rumah sakit, organisasi Palang Merah Indonesia, dan tenaga-tenaga kesehatan lainya. Dengan kata lain barisan-barisan orang yang banyak orang andalkan untuk masalah kesehatan sedang dalam kondisi capek-capeknya dan akan kesulitan untuk menjaga dan merawat kesehatan orang-orang yang membutuhkan.
Akses terhadap tindakan pencegahan penyakit COVID-19 adalah solusi yang menantang
Mengutip dari health.detik.com “Di samping itu, Tedros, Direktur jenderal World Health Organization juga berharap untuk mengakhiri keadaan darurat tahun ini, apabila akses terkait tindakan pencegahan dapat ditingkatkan secara global.”
Akses untuk tindakan pencegahan tidak salah lagi merupakan faktor terpenting penanganan COVID-19. Masalahnya adalah status tersebut hanya akan dicabut kalau sudah berada di skala Global. Negara-negara mulai mencabut status darurat COVID-19 satu persatu. Namun hal ini masih jauh dari dikatakan berada dalam skala global. Karena salah satu contoh tantangannya adalah perbedaan kebijakan serta prosedur tiap negara dalam mendapatkan akses pencegahan penyakit COVID-19. Menjadi masalah tersendiri bagi orang-orang dengan yang tidak sedang berada di negara yang asalnya.
New normal masa kini untuk new normal masa depan
Melalui wabah penyakit yang terjadi di seluruh dunia dan bagaimana jutaan orang dan kehidupan mereka harus menderita kekejaman penyakit ini. Mengingatkan kita untuk turut selalu waspada, jaga kebersihan, dan selalu siap menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi. Faktanya COVID itu sendiri juga menyadarkan kita kalau bukan tidak mungkin sekali. Kalau ternyata setahun atau dua tahun dari sekarang muncul penyakit parah dan serius dan terlambat ditangani. Hal ini adalah sesuatu yang merepotkan. Karena itulah kita harus selalu siap menyesuaikan diri terhadap new normal-new normal lainnya. Agar semuanya tetap baik baik saja.
Seperti yang sudah dibahas itu tadi adalah pembahasan tentang Masa transisi perihal COVID-19. Pada dasarnya, hanya karena COVID-19 sudah tidak separah yang dulu. Juga, kabar baik mulai berdatangan satu persatu dari banyak sumber yang terpercaya. Kita tetap harus waspada dan siap pada akhirnya. Karena kasus COVID-19 bisa kembali meningkat kapan saja dan bukan COVID-19 saja satu-satunya virus ataupun penyakit yang perlu kita waspadai untuk menerapkan new normal dan tatanan kehidupan baru lainnya.
Agar bisa tahu lebih banyak lagi informasi-informsi penting tentang hal-hal yang mempengaruhi event dan sebagainya, silahkan coba lihat-lihat lagi dan baca konten-konten menarik lain nya dari digiserti.id. Cukup sekian dan sampai jumpa.