Stop, Kamu Cuman Bakal Dighosting Narasumber Gara-Gara Ini
Kamu pasti pernah merasakan panik dan frustasinya dari berurusan dengan narasumber. Dimana salah satu contoh kejadiannya adalah. Saat kamu sudah menghubungi, mengkontak, dan bahkan menekankan betapa pentingnya kehadiran narasumber tersebut. Kemudian saat mendekati hari webinar. Narasumber tersebut dengan mudahnya bisa menghilang atau bahkan main putus komunikasi begitu saja. Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba hilang dan tidak bisa dihubungi lagi.
Kejadian-kejadian seperti diatas, wahai pembaca digiserti.id yang setia adalah istilah modern yang dikenal dengan nama ‘ghosting.’ Ghosting adalah sebuah kejadian dimana suatu komunikasi antar pihak terputus oleh salah satu pihak. Tanpa adanya diskusi, pembahasan, atau persetujuan apapun sebelumnya.
Ghosting tidak hanya terjadi dalam hubungan percintaan saja. Kamu bahkan bisa di ghosting oleh berbagai macam orang, termasuk narasumber webinar yang sudah kamu kontak dari jauh-jauh hari. Digiserti.id tidak ingin mengalami kejadian buruk seperti itu menimpa kamu. Sayangnya, kalau kamu sampai di ghosting narasumber webinar. Kemungkinan besar kamu pasti secara tidak sengaja sudah melakukan hal-hal ini.
Mengabaikan latar belakang narasumber
Seorang perempuan menempelkan gambar x ditangan | picture by Anete Lusina on unsplash.com
Jadi gini, latar belakang narasumber itu penting buat diperhatikan. Apalagi buat urusan jadi narasumber untuk event yang dihadiri lebih setidaknya dua puluh lima orang, seperti webinar. Kamu perlu tahu, kalau latar belakang suatu narasumber juga menggambarkan sesuatu. Tentang pengalaman dan kompetensi yang dimiliki oleh orang tersebut. Setiap orang memiliki keahlian dan pengalaman yang spesifik di bidangnya. Yang mana ini berarti, kamu tidak bisa memilih narasumber yang latar belakangnya terlihat berkaitan, tapi kalau diperhatikan lagi, background narasumber tersebut tidak spesifik terkaitnya.
Alasannya jelas satu, narasumber yang backgroundnya kurang berkaitan tidak akan bagus materi dan performanya selama event webinar berlangsung. Singkat cerita, background yang tidak terkait sama dengan kurangnya pengetahuan dan wawasan yang terkait pula.
Terlalu to-the-point alias tidak sopan
Persetujuan terjadi antara seorang wanita dan seorang pria | Picture by Keira Burton On pexels.com
Jadi gini, ketika kamu menghubungi suatu narasumber baik lewat email, whatsapp, sms, atau telepon langsung. Sebisa mungkin jangan sampai main langsung tanya harga atau menyatakan keperluanmu. Ketahuilah bahwa, hal-hal seperti itu sangatlah kurang sopan. Bayangkan saja bagaimana bingungnya atau terkejutnya narasumber tersebut. Sama seperti menghubungi dosen atau recruiter pada umumnya, kamu perlu memperkenalkan diri, berbicara dengan baik, dan menyampaikan keperluan secara sopan. Hal ini penting untuk dilakukan, karena sopan santun merupakan salah satu faktor penentu narasumber webinar buat setuju hadir. Tapi faktor ini sering terlupakan.
Undangan dan proposal yang tidak profesional
Poin konten ini ada kaitannya dengan poin diatas. Agar kamu tidak ghosting narasumber kamu juga perlu mencantumkan atau mengirimkan proposal dan undangan yang profesional. Profesional disini maksudnya tentu saja, maksudnya seperti mengikuti standar prosedur dan ketentuan yang berlaku, baik itu standar ketentuan dari pihak event kamu maupun standar dan ketentuan dari orang yang kamu tawari untuk jadi narasumber webinar. Selain itu kamu mungkin juga perlu memperhatikan jenis font dan susunan surat undangan ataupun proposal yang kamu kirimkan. Beberapa orang punya preferensi sendiri yang harus dipenuhi. Agar mereka mau menjadi narasumber webinar.
Memberikan to-do list yang tidak jelas
Seorang perempuan nampak sedang memikirkan sesuatu | picture by Andrea Piacquadio on pexels.com
Poin Ini bisa dibilang poin yang paling penting. Seperti yang kita tahu ketika seseorang ditawari untuk menjadi narasumber webinar. Dia pasti sadar ada tugas-tugas atau pekerjaan yang harus dia lakukan dan juga hal-hal lainnya yang perlu dipersiapkan. Karena menjadi webinar juga berarti orang itu harus bisa menjelaskan, berbicara tentang banyak hal, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari audiens. Kalau kamu mendapati diri tidak mendapatkan respon dari orang yang seharusnya menjadi narasumber webinar. Besar kemungkinannya orang tersebut sedang menunggu dan mengantisipasi detail-detail pekerjaan dan tugasnya. Lagipula, tidak ada banyak orang yang mau menjadi narasumber suatu webinar tanpa tahu seberapa berat beban kerjanya.
seperti yang sudah dibahas itu tadi adalah alasan di ghosting narasumber webinar. digiserti.id berharap semua yang telah dibahas di atas bisa membantumu terhindar dari ghostingan narasumber webinar yang kamu incar. Dan kamu bisa membuat webinar yang lebih seru dan sukses lagi tentunya. Biar kamu bisa punya lebih banyak cara dan wawasan lagi soal webinar. Yuk coba baca konten-konten menarik lain nya dari digiserti.id.